Rabu, 07 Januari 2015

TEMPAT WISATA KOTA KEDIRI

Tempat Wisata di Kediri

Berikut ini adalah 5 tempat wisata di Kediri yang patut Anda kunjungi. Sebagian di antaranya terletak di kabupaten Kediri, dan lainnya berada di dalam kota Kediri.
Gunung Kelud Kediri
Gunung Kelud Kediri

1. Wisata Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah tempat wisata di Kediri yang telah dikenal banyak orang.
Daya tarik utama wisata Gunung Kelud adalah kubah lava. Para pecinta gunung akan suka datang ke tempat ini. Tersedia jalur setapak bagi Anda yang ingin melakukan pendakian ke puncak Gunung Kelud.
Di kawasan wisata Gunung Kelud, Anda dapat menikmati sejumlah kegiatan yang menarik. Di antaranya adalah flying fox, mandi air panas, serta panjat tebing.
Monumen Simpang Lima Kediri
Monumen Simpang Lima Kediri

2. Monumen Simpang Lima Kediri

Inilah ikon kota Kediri, sebuah monumen yang dikenal mirip dengan L Arc De Triomphe yang ada di Perancis. Monumen ini selalu ramai dikunjungi orang, terutama dari kawula muda. Inilah tempat nongkrong dan tempat bersantai di Kediri yang patut Anda kunjungi.
Monumen Simpang Lima, yang terletak di kawasan Simpang Lima Gumul, dihiasi dengan berbagai ukiran khas lokal serta relief yang menceritakan sejarah kota Kediri.
Dari pusat kota Kediri, jarak monumen ini berada sekitar 6 km. Anda dapat menikmati panorama sunset yang menarik di tempat wisata Kediri yang satu ini.
Baca juga: Inilah 12 Tempat Wisata Surabaya Terpopuler
Air Terjun Dolo Kediri
Air Terjun Dolo di Kediri

3. Air Terjun Dolo Kediri

Air Terjun Dolo berada di Desa Jugo, 25km dari kota Kediri. Air terjun ini berada pada ketinggian sekitar 1.800 m dpl. Anda harus melakukan pendakian untuk dapat sampai di lokasi air terjun ini.
Menikmati pesona alam di sekitar air terjun adalah kegiatan terbaik yang dapat Anda lakukan. Tak jauh dari lokasi air terjun Dolo, Anda akan menjumpai perkebunan sayuran dan stroberi, sebuah panorama alam yang begitu menyegarkan.
Bahkan, Anda dapat memetik buah stroberi yang ada di sana.
Gumul Paradise Island di Kediri
Gumul Paradise Island di Kediri

4. Gumul Paradise Island

Terletak di Jl. Simpang Lima Gumul Barat, inilah tempat wisata di Kediri yang menjadi destinasi favorit bagi banyak keluarga.
Gumul Paradise Island menyediakan banyak wahana permainan dan hiburan, didukung fasilitas yang baik. Tiada yang lebih menyenangkan bagi anak-anak selain daripada bermain.
Ada banyak pilihan kegiatan yang dapat Anda pilih, misalnya fun boomerang, kolam bak tumpah, kolam jamur, speed slide, bahkan flying fox. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Gumul Paradise Island sebesar Rp 20 ribu per orang (dewasa), Rp 15 ribu untuk anak-anak.
Sumber Ubalan Kediri
Sumber Ubalan Kediri

5. Sumber Ubalan Kediri

Sumber Ubalan adalah kawasan wisata hutan lindung di Kediri. Di tempat wisata Kediri yang satu ini, Anda dapat menikmati kesegaran alam yang natural, membuat tubuh dan pikiran fresh.
Jika Anda suka, beberapa kegiatan yang dapat dinikmati di Sumber Ubalan di antaranya adalah kolam renang, bersepeda air, memancing, serta menikmati sajian di panggung hiburan. Lokasi Sumber Ubalan hanya berjarak sekitar 18 km sebelah timur kota Kediri.
Inilah salah satu destinasi wisata masyarakat Kediri yang populer, menjadi tempat wisata pilihan bagi banyak penikmat wisata alam.http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/jawa-timur/daya-tarik-5-tempat-wisata-di-kediri-paling-terkenal/1357/

STMIK KADIRI


Profil STMIK Kadiri
Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan Lembaga Pendidikan yang ada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Pelita Nusantara maka mulai tahun 2000 Pengurus Yayasan membentuk Panitia usulan pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kadiri.
Adapun landasan filosofis didirikannya STMIK Kadiri adalah upaya membangun manusia dengan meningkatkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa indonesia. Pendirian STMIK Kadiri diharapkan akan memberikan sumbangan pengembangan teknologi di Indonesia serta menyelesaikan masalah-masalah teknologi yang ada.
Berdasarkan SK Mendikbud No. 64/D/O/2001 tanggal 5 Juli 2001 Yayasn Pendidikan Pelita Nusantara diperkenankan menyelenggarakan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kadiri. STMIK berada di lokasi Balowerti II No. 26-30 Kediri. Dengan berdirinya STMIK KADIRI juga mendapatkan sambutan dari masyarakat terutama di Kediri dan sekitarnya. Dengan dibuktikan dengan setiap tahun Mahasiswa baru semakin Meningkat.
STMIK Kadiri membuka dua program studi yaitu Strata Sistem Informasi dan Diploma Tiga Manajemen Informatika.
untuk lebih detailnya silahkan buka di website ini http://stmikka.ac.id

Selasa, 06 Januari 2015

Siapa yang Tadi Malam Belajar?

Sebenarnya sudah saya duga jawaban yang akan saya terima dari para siswa. Benar, dari 76-an siswa kelas IX yang sebentar lagi akan menempuh ujian, tidak ada seperempatnya yang mengacungkan tangan sebagi tanda bahwa tadi malam mereka  belajar. Jawaban-jawaban serupa  sering, dan amat sering saya temukan. Hal tersebut tidak hanya di tempat tugas baruku, MTs Negeri Sumbergiri, Ponjong, Gunungkidul, tetapi di tempat tugas lama pun sama (MTs Negeri Semanu GK).
Sering saya bertanya, mungkinkah ini fenomena yang menggejala di kalangan siswa kita? Lalu, apa yang menyebabkan demikian, dan apa solusinya?
Ternyata sama. Ketika saya berbincang dengan beberapa kepala sekolah/madrasah tentang kemalasan siswa belajar hampir merata di sekolah/madrasah. Khususnya siswa yang berada di pinggiran. Para siswa banyak melakukan kegiatan di luar statusnya sebaga pelajar. Kegiatan yang mereka lakukan lebih banyak yang sifatnya fun (hiburan). Thongkrongan, kebut-kebutan atau balapan liar, ps-an, atau game, habis waktu di depan TV, atau asyik dengan berjam-jam hp-an.
Ketika saya tanya, “Apa yang menghambat atau mengganggu kamu belajar?”. Jawaban secara berurutan sebagai berikut: HP, TV, Sepeda motor. Para siswa  tersebut rata-rata paling sedikit melakukan SMS 100 transasksi. Bahkan ada siswa yang melakukan penghapusan sms baik yang terkirim atau yang masuk dalam satu hari sampai empat kali karena penuh.  Dalam hal melihat TV dalam satu hari rata-rata lebih dari tiga jam. Pada saat ditanya tentang waktu belajar, tidak ada siswa yang menjawab belajar lebih dari dua jam sehari.
Para siswa melakukan belajar yang paling banyak pada saat ada PR. Dan mengerjakan PR itu anggapannya sudah belajar. Ini dapat kita mengerti bahwa siswa kita memang banyak yang belum paham apa itu belajar. Rasa tanggung jawab terhadap proses pembelajaran pun sangat rendah. Jangankan membuat ringkasan materi elajaran. Dari siswa 76 yang membuat ringkasan materi pelajaran yang akan di-UN-kan tidak mencapai 20 siswa. Meskipun kita tahu, meringkas materi pelajaran bukan suatu keharusan. Namun, paling tidak denga  membuat catatan kecil atau ringkasan materi pelajaran menunjukkan bahwa siswa tersebut belajar dan tanggung jawab.
Mendapatkan solusi yang jitu agar siswa mau belajar memang tidak gampang. Perhatian yang tidak fokus kepada status dan tanggung jawabnya sebagai siswa harus mendapat perhatian khusus dari semua pihak: guru, orang tua, dan masyarakat. Sayangnya, saat ini orang tua dan masyarakat cukup membebankan keberhasilan pendidikan atau sekolah para siswa itu hanya ke sekolah/madrasah. Orang tua dan masyarakat seakan telah lepas tanggung jawabnya terhadap perkembangan para siswa.
Yang juga mungkin perlu mendapat perhatian khusus adalah metode pembelajaran yang memungkinkan para siswa menjadi tumbuh kemauannya untuk mengerti, mendalami, dan mengembangkan ilmu. KBM yang monoton memang sangat membosankan. PR terberat guru akhirnya membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Untuk itu, guru harus benar-benar dapat menganalisa apa dan bagaimana metode yang dapat diterima ara siswa tersebut.

Instrumen Verifikasi/Validasi KTSP

Dalam menyusun KTSP tahun 2014/2015 agar memperhatikan komponen-komponen sebagaimana yang terdapat dalam Instrumen verivikasi/validasi dokumen KTSP.  Susunan pun disesuaikan dengan urutan dalam instrumen tersebut.
Komponen I KTSP yang telah disusun sesuai instrumen tersebut harus sudah mendapat validasi dari pengawas paling lambang tanggal 10 September 2014.
Demikian, terimakasih.
Faizuz Sa’bani
INSTRUMEN VERIFIKASI-VALIDASI KTSP TERPADU

Informasi Pendidikan

lembar validasi ktsp, Instrumen validasi KTSP, validasi ktsp 2013

LEMBAR JUDUL DAN LEMBAR PEMERIKSAAN KURIKULUM

Agar adanya keseragaman, madrasah agar menyesuaikan penulisan judul kurikulum dan lembar pemeriksaan kurikulum tahun 2014/2015.
LEMBAR PEMERIKSAAN KTSP
JUDUL KURIKULUM
Sebaiknya, bila masih ada kekurangjelasan penyusunan kurikulum, draf dikonsultasikan langsung kepada pengawaas.
Terimakasih.

Informasi Pendidikan

lembar judul adalah

Kurikulum 2013 Kurikulum Berjalan

Kurikulum 2013 dilaksanakan  mulai tahun 2013. Banyak peraturan yang menyertainya. Untuk pengimplementasiannya, Permendikbud nomor 81a tahun 2013 menjadi acuan. Namun, karena masih adanya beberapa kesulitan, diterbitkan Permendikbud nomor 65 tahun 2014 tentang Standar Proses. Belum semua satuan pendidikan dasar dan menengah memahami aturan-aturan tersebut,  Oktober 2014 terbit Permendikbud nomor: 103 tentang Pedoman Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh pendidk pun mengalami perubahan komponen-komponennya. Komponen RPP, misalnya. Yang semula harus memuat tujuan dan metode, pada peraturan terakhir kedua komponen tersebut dihilangkan. Pada  satuan pendidikan sebagian guru telah menyusun RPP dengan menyertakan tujuan dan metode pembelajaran, akhirnya harus merevisi dan menyesuaikan dengan aturan terbaru.
Pedoman penilaian kurikulum 2013 juga mengalami perubahan. Permendikbud nomor : 104 tahun 2014  merupakan penyempurna peraturan sebelumnya terkait pedoman penilaian. Hal ini kemudian banyak dipertanyakan oleh banyak pihak, terutama para pelaku pendidikan pada jenjang dasar dan menengah.
Pertanyaan demi pertanyaan terkait Kurikulum 2013 sampai saat ini terus bergulir. Para pakar pendidikan juga menggulirkan permasalahan, dapatkah penilaian otentik diterapkan di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Yang mempertanyakan tersebut sekaligus meragukan. Pak Menteri Kebudayaan dan Pendidikan, Anies Baswedan, tanggap akan hal tersebut.  Beliau segera merencanakan perlunya adanya pencermatan kembali keberadaan Kurikulum 2013.
Akhirnya terkesan, Kurikulum 2013 tidak disiapkan secara matang. Sampai saat ini pun regulasi tetap berjalan. Akibatnya, pendidik bingung. Peserta didik juga bingung.